Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2024

Through Story Your Soul Existence Described (26-3.1)

  HIGH SCHOOL SAGA BY VIRGIAWAN TORIGH After a long wait, I finally felt the euphoria of youth, namely high school. I was accepted into one of the top high schools in South Sulawesi. This superior high school is a high school with a boarding school or dormitory system. It is located in Tinggimoncong District 7 km before Malino. with very cold weather, my mother, father and brother and I traveled from our house by car for approximately 2 hours. When we arrived at the location, I unloaded my things from the car with the help of our classmates at school. After that, I did file administration in front of the class with my mother, it turned out that I was placed in a ward room in the orchid block which was occupied by 8 students. Honestly, at that time I felt unfair because I was placed in a room with so many occupants. However, in any case I have to comply with applicable procedures. Then I carried my things with the help of our seniors at school to my Ward's room. Before my famil...

DALAM SYAIR NAMA, EKSISTENSI JIWA TERUKIR

Gambar
  Akrostik Dobel Nama Diri Karya: Hasyim Hasyim Laeppe Hikayat hidup anak kampung yang teguh Asyik melantunkan cita dan asa Syair-syair hidup tak lupa berdesir terus Yang melambungkan jiwa bagai seraganm jersey Impian bagi pesepak bola terpatri di hati Menyeruak di relung hati demi memekarkan senyum   Lelah terbuang lepaskan pegal Antarkan jiwa dan diri atas hampa Entaskan resah meretas jalan hidup berepisode Petakan peluang membuka impian tertutup Pungkaskan asa lemparkan gelisah yang menutup Elegan berpikir melambungkan ide demi ide Tinggimoncong, 12 Februari 2024     Bionarasi Penulis Penulis berasal dari Dusun Ara kecamatan Donri-Donri Kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan, dengan nama lengkap Hasyim, S.Pd., M.Pd. Mengajar di SMAN 5 Gowa sejak Juli tahun 2014 sampai sekarang pada mata pelajaran Bahasa Inggris.           Sebelumnya pada tahun 2003 sampai tahun 2014, penulis men...

Citra Cita di Puncak Penghargaan

Gambar
Citra Cita di Puncak Penghargaan Karya: Hasyim   Ketika suatu cita tak terbendung Mengalir di segenap relung hati Menjalar menelusuri selah pembulu darah Melahirkan karya atas wujud pantang menyerah   Pada saatnya karya itu dihargai Gemuruh semangat di dada memuncah Menisbahkan segenap jiwa dalam karya Bersyukur atas segalanya meniti jalannya   Puncak anugrah karya cita negeri Saksi bisu pemantik semangat para guru se-nusantara Menggaungkan literasi seantero negeri Jalan pesolek sang guru menyulam karya   Ranum indah harum mewangi Seindah harapan guru se-nusantara Menggapai predikat ilmu pada citranya Menyulam cita di nadi nusa Malino, 25 Maret 2024     Profil Penulis Hasyim, S.Pd., M.Pd SMAN 5 Gowa, Sulawesi Selatan Guru Bahasa Inggris Motto: Penghargaan anugrah penulis Indonesia menjadi pemantik untuk terus kerkarya

SENANDIKA RAMADHAN: CAHAYA TOLERANSI DALAM PELITA RAMADHAN

 Gaduhnya Ramadhan Tak Berarti Perpecahan Karya: Hasyim Sayup-sayup suara gentongan dan alat pemantik bunyi lainnya dari kejauhan. Semakin lama semakin jelas terdengar. Perpaduan bunyi berbagai alat ditabuh hingga membentuk pola irama meski tak seindah alat musik yang tertata. Dalam dekapan gemerlap pelita Ramadhan aku terjaga betapa indah bulan suci ini kembali menyapa. Agak mengusik juga gaduh namun tak membuat hatiku marah ataupun terganggu.  Aku hanyut menikmati ekspresi pemuda bersuka hati menyambut datangnya bulan suci Ramadhan. Aku paham tidak ada protes.  Kawan Nasrani pun tak berkeberatan dengan bunyi-bunyi perpaduan alat yang seadanya. Keberagaman di kompleks perumahan telah terjalin dalam bentuk kebersamaan yang indah.  Ramadhan datang dengan toleransi yang tinggi. Tak mesti kutampakkan aku berpuasa. Namun perilakuku takkan boleh tercelah walau sekecil apapun. Sebab aku terikat dengan persaksian suci kepada Tuhanku. Berbaur dengan kawan Nasrani pun sama, t...

SERPIHAN HATI TERPAHAT DALAM KATA

  SERPIHAN HATI TERPAHAT DALAM KATA KUTITIP HARAPAN BUATMU Oleh: Hasyim Wahai anakku! Wahaii anakku! Wahaiiii   a   nak   ku! Siapakah diri kalian? Benarkah kalian anakku…oh … anakku? Sipa aku di hadapanmu? Siapa hamba di depanmu? Layakkah dia kamu sebut guru …mu? Benarkah kalian berguru padanya? Apa yang membuatmu berpikir demikian? Adakah hanya patuh karena keharusan? Atau manut karena penghargaan? Katakan wahai …anakku Katakanlah… Ayo katakanlah. Kamu berjuang untuk siapa? Kamu berhidmat untuk siapa? Dan … wahai anakku Sudikah kiranya engkau lapangkan dada Jernihkan hati Fokuskan niat Wahaii anakku Jangan pernah gadaikan apa yang kau yakini Jadikan pembeda dirimu atas yang lain Untuk kebahagian kedua orang tuamu, dirimu, bangsa dan negaramu Dan mengabdi pada-Nya untuk hidup setelah mati. Saumata Indah, 16 Maret 2024   Anugrah Putra Has Pratama Palattae Pangkep Build up mosque   Berkatm...