DALAM SYAIR NAMA, EKSISTENSI JIWA TERUKIR

-

 Akrostik Dobel Nama Diri

Karya: Hasyim

Hasyim Laeppe

Hikayat hidup anak kampung yang teguh

Asyik melantunkan cita dan asa

Syair-syair hidup tak lupa berdesir terus

Yang melambungkan jiwa bagai seraganm jersey

Impian bagi pesepak bola terpatri di hati

Menyeruak di relung hati demi memekarkan senyum

 

Lelah terbuang lepaskan pegal

Antarkan jiwa dan diri atas hampa

Entaskan resah meretas jalan hidup berepisode

Petakan peluang membuka impian tertutup

Pungkaskan asa lemparkan gelisah yang menutup

Elegan berpikir melambungkan ide demi ide

Tinggimoncong, 12 Februari 2024

 

 

Bionarasi Penulis


Penulis berasal dari Dusun Ara kecamatan Donri-Donri Kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan, dengan nama lengkap Hasyim, S.Pd., M.Pd. Mengajar di SMAN 5 Gowa sejak Juli tahun 2014 sampai sekarang pada mata pelajaran Bahasa Inggris.

          Sebelumnya pada tahun 2003 sampai tahun 2014, penulis mengabdikan diri menjadi tenaga pengajar di SMA 1 Tompobulu, Gowa (SMAN 7 Gowa sekarang). Selama mengabdi di sekolah ini pengalaman berharga yang penulis rasakan dalam mengembangkan diri adalah menjadi salah satu guru berpretasi sampai tingkat provinsi, namun tidak sempat sampai tingkat nasional.

Penulis telah menerbitkan satu buku Antologi Puisi Akrostik Larik berjudul Senandung Persaudaraan Nusantara bersama komunitas Kami Pengajar Sub Reginal Gowa, dan satu buku Antologi Belajar Autobiografi Jejak Waktu dalam Sehelai Kertas dengan judul Si Pemalas Menjadi Guru bersama komunitas Kami Pengajar Regional Sulawesi tahun 2023. Masih dalam komunitas yang sama Kami Pengajar Regional Sulawesi telah menerterbitkan Antologi Melodi Kenangan 2023: Kisah Terpahat di Lembaran Waktu dengan judul Belenggu Impian Terajut di Tahun 2023.

Bersama Komunitas Kami Pengajar Regional Sulawesi senantiasa berusaha berkarya dalam bentuk tulisan. Atas bimbingan Ketua komunitas, menulis Antologi Pantun Seloka 12 yang masih dalam tahap launching.

Memetik Mimpi Menepis Prasangka sebagai buku solo pertama yang masih dalam tahap launching.

Komentar

Posting Komentar

Only positif comment will be apreciated

Postingan populer dari blog ini

Buginese's Proverbs

-
The Reference on Some Meaningful Buginese’s Proverbs A.    Introduction Some expressions in Buginese’s tribe have a deep meaning in context which is called a proverb in English. They are analogized to such a thing which is very sacral beliefs. It has a valuable value which cannot be separated from Buginese’ culture and thought along of Buginese history and its proverbs itself. Such commonly proverbs over languages throughout the countries, the Buginese’s proverbs are also functioned as an advice on people’ heredity to their children, teenagers or even people generally. These proverbs are purposed to prevent people doing a bad act or persuading children or teenagers to conduct a good behavior in life. As the reason is that the proverbs cannot be separated from the society’s norms, too. If one of people does such a thing which is out of the norms, a worst consequence will be asserted to his family. Other people may address his family as an embarrassing family. Because i...
Baca selengkapnya

Kenangan Masa Kecil

-
Gambar
  Di Bawah Langit Dusun Ara Karya: Hasyim           Aco dengan gembira jatuh bagun mengekor ayahnya dari belakang. Tanah yang konturnya sedikit miring kehitaman bertanda baik bagi tanaman, masih sedikit basah oleh embun.           Di pagi buta Ambo sedang menuju ke kebun bekerja seperti biasa. Ia menoleh ke belakang setelah terdengar ada suara anak kecil di belakangnya.           “ Awee Co, maccuee siko nak?” Kata Ambo pada anak bungsunya.           Istrinya Indo tergopo-gopo keluar gubuk memanggil, “Acoo… awee nak belum waktunya kau ikut ayahmu nak,” katanya sedikit berteriak.           Aco hanya tertawa gembira. Umurnya yang baru 1 setengah sampai 2 tahun itu belum tahu maksud seruan ibunya.         ...
Baca selengkapnya

SERPIHAN HATI TERPAHAT DALAM KATA

-
  SERPIHAN HATI TERPAHAT DALAM KATA KUTITIP HARAPAN BUATMU Oleh: Hasyim Wahai anakku! Wahaii anakku! Wahaiiii   a   nak   ku! Siapakah diri kalian? Benarkah kalian anakku…oh … anakku? Sipa aku di hadapanmu? Siapa hamba di depanmu? Layakkah dia kamu sebut guru …mu? Benarkah kalian berguru padanya? Apa yang membuatmu berpikir demikian? Adakah hanya patuh karena keharusan? Atau manut karena penghargaan? Katakan wahai …anakku Katakanlah… Ayo katakanlah. Kamu berjuang untuk siapa? Kamu berhidmat untuk siapa? Dan … wahai anakku Sudikah kiranya engkau lapangkan dada Jernihkan hati Fokuskan niat Wahaii anakku Jangan pernah gadaikan apa yang kau yakini Jadikan pembeda dirimu atas yang lain Untuk kebahagian kedua orang tuamu, dirimu, bangsa dan negaramu Dan mengabdi pada-Nya untuk hidup setelah mati. Saumata Indah, 16 Maret 2024   Anugrah Putra Has Pratama Palattae Pangkep Build up mosque   Berkatm...
Baca selengkapnya