Postingan

SI PEMALAS MENJADI GURU

Karya: Hasyim Di tengah hiruk pikuk kesibukan penduduk kampung Ara, di sebuah lembah bernama Palong-Palonge lahirlah seorang anak laki-laki yang diberi nama La Simang alias Hasyim dari seorang ayah yang bernama Laeppe dan ibu bernama Yubang yang dengan sabar merawat kedelapan anaknya dari pernikahnnya yang pertama dan dua anak lelakinya dari pernikannya yang kedua.  Dengan penuh kesabaran mereka berdua merawat dan membesarkanku ditengah himpitan ekonomi yang sulit dengan ayah bekerja sebagai peladan berpindah dan ibu sebagai ibu rumah tangga. Dalam waktu satu atau dua tahun mereka harus meninggalkan tanah garapannya dan berindah ke tempat lain guna melangsungkan hidup demi kami anak-anaknya agar dapat tumbuh dewasa dibalik cita-cita besar ayah agar kami dapat bersekolah dan tidak menjadi orang yang buta huruf seperti mereka.  Dalam menjalani hidup, ada kalanya kami harus tinggal di Gua, di puncak Gunung, dan di lembah yang agak tandus sekedar mengadu nasib dengan harapan padi ...

Pantun Nasihat Seloka 12, 2024

 Malino, 15 Januari 2024 1.     Cantik Rupa juga Hati Karya: Hasyim Cantik rupawan sebening kaca Bersih berseri sebening air Rupamu elok bagai arca Terpukau mata terus mengalir   Bersih berseri sebening air Tatapan mata buang dahaga Terpukau mata terus mengalir Selaras cantiknya jiwa dan raga   Tatapan mata buang dahaga Teduh di mata damai di hati Selaras cantiknya jiwa dan raga Cerminan jiwa, raga dan hati   2.     Gaya Muslimah Tangguh Beradab Karya: Hasyim Gadis pesolek berkaca mata Melenggang riang berbalut jilbab Sungguh indah gadis permata Berbusana muslim sarat beradab   Melenggang riang berbalut jilbab Cirikan muslimah sang permata Berbusana muslim sarat beradab Bak mutiara memanjakan mata   Cirikan muslimah sang permata Bertatakan berlian penuh nilai Bak mutiara memanjakan mata Laksana kristal kemilau bernilai   3.     Melodi Cinta ...

Belenggu Impian Terajut di Tahun 2023

 Kisah Kenangan Karya: Hasyim Perjalanan hidup yang tak bisa ditebak sama uniknya sebagai manusia. Berawal ketika kepala sekolah mengirimkan surat menjadi peserta diklat menulis puisi akrostik larik di bulan Oktober 2023 atas instruksi Kacabdis Wilayah II Pemprov Sulawesi Selatan. Dalam suratnya diminta sekolah SMA/SMK sekabupaten Gowa melalui komunitas Kami Pengajar Sulawesi Sub Regional Gowa untuk mengutus guru bahasanya menjadi peserta. Awalnya saya merasa enggan untuk merespon. Bahkan ketika surat itu terkirim di WA pribadi, saya tidak berani untuk mengiyakan atau sekedar menyatakan kesediaan untuk ikut. Bukan karena tidak tahu bentuk pelatihan yang dimaksud akan tetapi ragu dengan kemampuan sendiri yang harus melahirkan karya puisi yang sama sekali belum pernah membukukan satu karya pun.  Terlintas di benak saya, karya sastra dalam bentuk puisi itu permainan kata mutiara yang memungkinkan kaya dengan makna kias. Tak hanya itu, istilah akrostik juga baru tahu setelah...

Bakti Sang Guru Digugu dan Ditiru

  Opini Bakti Sang Guru Digugu dan Ditiru Karya: Hasyim Sosok guru tak terlepas dari pengakuan baik murid yang pernah diajarnya maupun mereka yang mengakuinya karena ilmunya. Namun seiring pergantian zaman, tak sedikit dari mereka yang harus menelan ludah pahit akibat perbuatannya sendiri.   Mereka telah mengajar – mungkin sudah bertahun - akan tetapi masih belum fasih dalam memaknai menjadi guru. Akibatnya predikat guru yang disandangnya yang sebenarnya sangat mulia menjadi buruk di mata masyarakat juga pada para pemerhati pendidikan. Menjadi guru tidak semata-mata hanya karena sebuah pekerjaan. Berangkat dari triologi pendidikan, guru dituntut untuk menjadi patron perubahan bagi anak didiknya. Guru harus menjadi sosok manusia yang dapat digugu dan ditiru bagi mereka yang diajarnya, bahkan masyarakat pada umumnya. Itulah sebabnya guru harus tampil menjadi orang yang mempunyai sikap dan perilaku yang baik. Pada saat yang sama, ia juga harus mempunyai kompetensi yang mu...

A LAZY BOY TO BE A TEACHER

Gambar
  In the midst of the hustle and bustle of the residents of Ara village, in a valley called Palong-Palonge, a boy was born named La Simang alias Hasyim from a father named Laeppe and a mother named Yubang who patiently cared for his eight children from his first marriage and his two sons from his second marriage. With great patience, they both cared for and raised me amidst difficult economic conditions with my father working as a mobile farmer and my mother as a housewife. Within a year or two, they had to leave the land they cultivated and move to another place to live for us, their children, so that we could grow up behind our father's big dreams so that we could go to school and not become illiterate people like them. In living our lives, there were times when we had to live in caves, on mountain peaks, and in some barren valleys just to try our luck in the hope that the upland rice which was my father's mainstay crop could still grow until it could be harvested. Howe...

UMAR BAKRI KAMPUNG ARA

Hasyim. Sebuah nama yang diberikan oleh guru kelas yang bernama ibu Masira. Seorang guru kelas saya ketika itu. Nama itu disesuaikan dengan nama yang diberikan oleh kedua orang tua saya saat lahir. Saya lahir tanggal 8 Mei 1976. “Jadi namamu Ibu ganti ya. Kamu harus punya nama sekolah. Tidak boleh menggunakan nama kampung. Ibu sesuaikan saja nama kampungmu ya. Kamu namanya Hasyim.” Kata ibu Masira kala itu. Nama kampung sesuai aqiqah, La Simang. Menurut penuturan Ibu saya- Yubang, itu bermakna ‘massimang’. Artinya saya sudah merupakan anak yang terakhir. Dalam bahasa Bugis, massimang atrinya undur diri. Ketika kita bertamu ke rumah tetangga atau sanak family, jika hendak pulang biasanya kita mohon pamit untuk pulang. Sebagai adat sopan santun bahasa yang baik diucapkan adalah kata massimang. “Massimangna’ yolo’ ’’, artinya saya permisi pulang dulu. Secara etimologi kata massimang ini juga diartikan mengakhiri sesuatu. Jadi dalam benak Ibu saya ketika memberi nama ini ia ingin men...